Penamaan burung cekakak yang mengandung unsur kata "udang" tidak lain dan tidak bukan adalah bentuk dan warnanya yang mirip dengan udang. Burung ini ukurannya kecil dengan berbagai kombinasi warna cerah seperti orange, biru, dan putih. Warna dominan tubuhnya lebih banyak dihiasi oleh warna orange, mirip seperti seekor udang segar yang baru ditangkap.
Alasan lain mengapa penyebutan burung cekakak disebut dengan raja-udang yaitu hubungan kekerabatannya dengan burung raja-udang. Burung ini termasuk ke dalam keluarga Alcedinidae atau kelompok burung yang dinamakan dengan kingfisher. Kingfisher sendiri merupakan jenis burung yang cukup banyak ada di Indonesia, hampir 45 spesies bisa Anda temui di tanah air.
Kemiripan yang paling dominan antar spesies bisa dilihat pada burung cekakak dan burung raja-udang. Kedua burung tersebut hampir mempunyai kebiasaan dan perilaku yang sama, apalagi di alam liar.
Nah, untuk menambah pengetahuan Anda tentang jenis burung cekakak ini, yuk kita lihat jenis-jenisnya di bawah ini. Pastikan Anda juga memperhatikan gambar di tiap masing-masing jenis burung ya, agar bisa lebih mudah dalam membedakan antara satu jenis dengan jenis lainnya.
28 Jenis Burung Cekakak, Ciri Fisik dan Habitatnya
1. Cekakak-pita Bidadari / Fairy Paradise Kingfisher (Tanysiptera nympha)
Jenis burung cekakak yang perlu Anda ketahui pertama yaitu burung cekakak-pita bidadari. Dari namanya saja kita pasti sudah tahu bahwa burung ini sangat cantik dengan warna pada bulunya. Nama latin burung ini yaitu Tanysiptera nympha dan diklasifikasikan oleh G.R. Gray pada tahun 1840.Ukuran burung ini tidak terlalu besar ataupun kecil, sekitar 32 cm dari ujung kepala sampai dengan ekornya. Kebanyakan burung cekakak-pita bidadari mempunyai mahkota biru, warna bulu mantel yang cenderung gelap kehitaman, dan bagian bawah tubuhnya berwarna merah muda terang. Warna tunggirnya sendiri lebih terlihat seperti warna merah jambu dengan bulu yang pendek pada bagian ekor tengan serta ujungnya yang putih.
Suara burung cekakak-pita bidadari ini cukup khas dan tidak sama dengan jenis cekakak lainnya. Penyebarannya di Indonesia meliputi wilayah barat sampai utara Papua. Tempat hidupnya di alam liar merupakan hutan yang berada di area perbukitan dan juga hutan mangrove. Anda akan menemukannya bertengger di pohon dalam hutan yang cukup teduh.
2. Cekakak-pita Dada-jingga / Buff-breasted Paradise Kingfisher (Tanysiptera sylvia Gould)
Jenis burung cekakak yang kedua yaitu burung cekakak-pita dada-jingga. Sudah bisa dipastikan jika jenis burung yang satu ini mempunyai warna bulu yang indah, terutama bagian dadanya yang berwarna jingga. Nama latin dari burung ini yaitu Tanysiptera sylvia dan ditemukan oleh Gould pada tahun 1850.Ukuran burung cekakak-pita dada-jingga bisa dikatakan cukup besar karena mencapai 37 cm. Bagian tengah dari punggungnya berwarna cerah cenderung putih. Sedangkan bagian bawah tubuhnya didominasi oleh warna jingga, putih, sampai dengan ke bagian ekornya. Ketika umur burung ini masih muda, penampilannya akan tampak seperti burung cekakak biasa.
Baca juga : Anis Cendana (Geokichla peronii)
Burung cekakak-pita dada-jingga mempunyai jenis suara yang getarannya mengeluarkan efek gemerincing dengan nada yang menurun. Burung ini sendiri dibagi lagi ke dalam 4 spesies khusus dengan persebaran yang berbeda.
- sylvia : Gould, 1850. Daerah Australia timur-laut sampai dengan Papua bagian selatan.
- salvadoriana : E. P. Ramsay, 1879. Daerah Papua utara sampai dengan S. Kemp Welch.
- nigriceps : P. L. Scalter, 1877. Daerah Duke of York dan New Britain.
- leucura : Neumann, 1915. Daerah Gugus Kepulauan Bismarck.
3. Cekakak-pita Kecil / Little Paradise Kingfisher (Tanysiptera hydrocharis)
Cekakak-pita kecil merupakan salah satu jenis burung cekakak yang ukurannya lebih kecil, yaitu sekitar 31 cm sampai ke ekornya. Jenis cekakak yang satu ini mirip seperti burung cekakak biasa pada umunya namun dengan ukuran yang lebih kecil. Hampir semua bulu ekornya berwarna biru.Ada beberapa kawasan daerah penyebaran burung cekakak-pita kecil, yaitu di Kepulauan Aru sampai dengan kawasan Trans-Fly Merauke. Habitat burung ini hampir sama dengan burung cekakak lainnya namun cekakak-pita kecil lebih memilih untuk tinggal di kawasan yang lebih kering.
Anda bisa menemukan burung cantik ini di hutan dengan dataran yang rendah dengan aluvial yang alami. Pada tahun 1858, G. R. Gray merupakan orang yang pertama kali mengkalisifikasikan burung ini.
4. Cekakak-pita Numfor / Cobalt Paradise Kingfisher (Tanysiptera carolinae Schlegel)
Jenis burung cekakak selanjutanya dinamakan burung cekakak-pita numfor. Nama numfor diambil dari nama pulau habitatnya di kawasan Teluk Cendrawasih, Papua. Schlegel mengklasifikasikan burung ini pertama kali pada tahun 1871 dengan nama latin Tanysiptera carolinae.Ukuran burung cekakak-pita numfor sekitar 36 cm sampai dengan 38 cm. Ukuran yang cukup besar untuk jenis cekakak. Perbedaan burung ini dengan cekakak biasa yaitu warna tubuhnya yang ada di bagian bawah. Hampir semua bulu di bagian bawah tubuh burung ini berwarna biru. Kaku dan tungkainya berwarna kuning terang.
Penyebaran burung ini ada di kawasan endemik Pulau Numfor, Teluk Cendrawasih, Papua. Di pulau indah ini, burung cekakak-pita numfor biasanya akan mendiami kawasan vegetasi pantai.
5. Cekakak-pita Kofiau / Kofiau Paradise Kingfisher (Tanysiptera ellioti)
Burung cekakak-pita kofiau adalah jenis burung cekakak yang pertama kali di klasifikasikan oleh Sharpe pada tahun 1869 dengan nama Tanysiptera ellioti. Ukuran burung ini sangat besar, sekitar 33 cm sampai dengan 43 cm sampai dengan ekornya.Bagian mahkota burung ini berwarna biru terang dengan bagian tubuh bawah bercoret putih fan biru. Tunggirnya putih dengan bulu ekor yang juga berwarna putih. Burung cekakak muda akan berwarna coklat pirang dengan ekor yang pendek.
Tempat penyebaran burung ini ada di Pulau Kofiau di kawasan Kepulauan Papua Barat. Burung cekakak-pita kofiau akan lebih banyak bertengger di bawah kanopi hutan jenis rawa dan pamah. Sifatnya cukup agresif dan teritorial.
6. Cekakak-pita Biak / Biak Paradise Kingfisher (Tanysiptera riedelii)
Satu lagi jenis burung cekakak cantik yang perlu Anda ketahui, namanya burung cekakak-pita biak. Diklasifikasikan oleh Verreaux pertama kali pada tahun 1866 dengan nama Tanysiptera riedelii, burung cekakak ini merupakan salah satu cekakak dengan jenis ekor yang memanjang.Panjang tubuhnya berkisar 36 cm sampai dengan 40 cm sampai ekornya. Warna biru muda menempel pada burung ini hampir di semua bagian tubuh, terutama bagian atas mulai dari mahkota sampai dengan leher dan punggung. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih sampai ke bagian ekor.
Anda bisa menemukan buruk cekakak-pita biak ini di daerah hutan rawa di sekitar kawasan Pulau Biak, Pulau Supiori, dan juga Telu cendrawasih. Perilaku burung ini soliter dan sangat agresif terhadap wilayahnya. Makanannya berupa jangkrik, laba-laba dan beberapa jenis serangga hutan.
7. Cekakak-pita Biasa / Galatea Paradise Kingfisher (Tanysiptera galatea)
Burung cekakak-pita biasa merupakan cekakak dengan jenis suara yang lembut dan merdu. Diklasifikasikan pertama kali oleh G.R. Gray dengan nama Latin Tanysiptera galates di tahun 1859. Keunikan cekakak-pita biasa bisa dilihat dari warna paruhnya yang indah.Ukurannya sekitar 33 sampai dengan 43 cm dengan warna paruh yang merah. Mahkotanya berwarna biru terang dengan tunggir yang berwarna putih. Bagian bawah tubuhnya berwarna kecoklatan dengan bulu yang memanjang. Kelengkapan warna di bagian tubuh burung ini membuatnya terlihat sangat cantik.
Suara burung cekakak-pita biasa dimulai dari nada menurun yang lembut sampai ke nada tinggi secara perlahan. Nadanya akan terdengar semakin merdu ketika burung ini merasa gembira. Ada sekitar 15 spesies burung ini yang tersebar di banyak daerah yang berbeda.
8. Cekakak-hutan Dada-sisik / Scaly-breasted Kingfisher (Actenoides princeps)
Cekakak-hutan dada-sisik merupakan jenis burung cekakak dengan ciri khas bagian tubuh dadanya yang bersisik. Reichenbach di tahun 1851 mengklasifikasikan burung ini dengan nama actenoides princeps. Dengan ukuran yang besar, burung ini mampu menarik perhatian siapa saja yang melihatnya.Baca juga : Anis Larat, Fawn-breasted Thrush
Ukurannya sekitar 26 sampai dengan 28 cm dengan paruh coklat yang agak kekuningan dan kepala berwarna biru. Khusus untuk burung cekakak-hutan dada-sisik betina, terdapat kumis dan alis bungalan yang terlihat cantik. Khusus untuk ras regalis, hampir semua bagian tubuh bagian atas dan bawah tidak bersisik.
Penyebaran burung ini ada di daerah endemik di Sulawesi dan tidak bisa selalui dijumpai dengan mudah. Biasanya burung ini hidup di kawasan yang cukup tinggi sekitar 900 sampai dengan 2000 meter.
9. Cekakak-hutan Tunggir-hijau / Green-backed Kingfisher (Actenoides monachus)
Sama seperti namanya, burung cekakak-hutan tunggir-hijau mempunyai warna hijau di beberapa bagian tubuhnya. Burung ini diklasifikasikan oleh Bonaparte pada tahun 1850 dengan nama acteniodes monachus. Burung ini merupakan jenis burung cekakak dengan tipe ukuran yang cukup besar.Ukuran tubuhnya bisa mencapai 31 cm sampai dengan 33 cm. Warna perutnya merah dengan bagian kepala yang berwarna biru atau hitam. Punggungnya berwarna zaitun polos dengan ekor yang kehiajuan. Bagian perutnya berwarna merah sampai ke bagian belakang tubuh.
Penyebaran burung ini ada di kawasan endemik Sulawesi dengan 2 sub spesies yang berbeda. Kemungkinan besar Anda tidak akan bisa menemukan burung ini dengan mudah karena memang tidak umum untuk ditemui. Habitatnya yang paling utama ada di kawasan hutan primer sampai dengan ketinggian 900 meter.
10. Cekakak-hutan Melayu / Rufous-collared Kingfisher (Actenoides concretus)
Burung cekakak-hutan melayu mempunyai nama latin actenoides concretus. Burung ini diklasifikasikan oleh Temminck di tahun 1825. Cekakak-hutan melayu bukan merupakan jenis burung yang berukuran besar karena tubuhnya hanya bisa mencapai ukuran sekitar 23 cm saja dibandingkan dengan burung cekakak lainnya.Burung ini mempunyai warna khas, yaitu warna hijau di bagian mahkotanya dengan merah karat dan biru di bagian tubuh lainnya. Matanya berhiaskan strip hitam dengan tubuh bagian bawah berwarna jingga gelap.
Suara siulan burung ini terbilang cukup keras dan tinggi. Sifat burung ini pemalu dan cukup sulit untuk ditemui karena suka bersembunyi. Tempat tinggalnya ada di kawasan perbukitan di daerah Sumatera, termasuk Bangka-Belitung dan Mentawai.
11. Cekakak Tunggir-putih / Glittering Kingfisher (Caridonax fulgidus)
Burung cekakak tunggir-putih adalah jenis burung cekakak yang bagian tunggir tubuhnya bewarna putih. Burung ini pertama kali dikenalkan oleh Gould di tahun 1857 dengan nama latin caridonax fulgidus. Untuk ukurannya sendiri cukup besar, sekitar 30 cm.Warna paruh burung cekakak tunggir-putih yaitu merah dengan bagian kepala yang berwarna hitam. Sedangkan warna punggung burung ini biru dengan hampir seluruh bagian bawah tubuhnya berwarna putih. Warna burung ini bisa berbeda tergantung jenis kelamin dan umur burung.
Penyebaran ras burung cekakak tunggir-putih ada di kawasan endemik Nusa Tenggara Timur. Terdiri dari dua spesies utama yaitu fulgidus dan gracilirostris, keduanya hidup di sekitar Lombok dan Sumbawa. Burung ini akan dengan mudah ditemukan di hutan orimer dan hutan basah sekunder.
12. Cekakak Pantai / Beach Kingfisher (Halcyon saurophaga)
Burung cekakak pantai merupakan jenis burung cekakak yang cukup unik karena habitatnya yang ada di tepi pantai. Burung ini mempunyai nama Latin Halcyon saurophaga dan diklasifikasikan pertama kali oleh Gould di tahun 1843. Walaupun panjang tubuhnya tidak mencapai 30 cm, namun burung ini mempunyai ukuran yang besar.Hampir semua bagian tubuhnya berwarna putih, terutama bagian punggung, bagian bawah, dan kepalanya. Bagian sayap dan ekornya berwarna biru cantik. Semua jenis burung jantang dan betina cekakak pantai mempunyai kemiripan tubuh yang sama.
Persebaran burung ini ada di beberapa tempat, seperti Maluku Utara, Papua Barat, New Britain, dan New Ireland. Tidak semua burung cekakak pantai hidup berpasangan di sepanjang pesisir pantai karena ada juga yang hidup menyendiri tanpa pasangan.
13. Cekakak Talaud / Talaud Kingfisher (Halcyon enigma)
Burung cekakak talaud atau talaud kingfisher adalah jenis burung cekakak yang mempunyai nama latin halcyon enigma atau nama lainnya todiramphus enigma. Pada tahun 1904, Hartert adalah orang yang pertama kali mengklasifikasikan burung ini sebagai burung cekakak. Ukuran burung ini cukup kecil, yaitu hanya sekitar 21 cm saja.Secara umum, burung cekakak talaud merupakan burung yang mirip dengan cekakak sungan tapi ukurannya lebih kecil. Warna punggungnya cenderung kehijauan dengan mahkota yang berwarna hampir sama. Tempat penyebaran burung ini ada di daerah Endemik di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Anda bisa dengan mudah menemukan burung ini di daerah hutan dan tepi hutan. Selain itu, burung ini juga bisa dilihat di sepanjang kawasan sungai. Burung cekakak talaud biasa menunggu mangsanya di tengah hutan, di kanopi bagian tengah.
14. Cekakak Sungai / Collared Kingfisher (Halcyon chloris)
Burung cekakak sungai atau collared kingfisher merupakan jenis burung cekakak yang ukurannya sedang. Boddaert mengklasifikasikan burung ini di tahun 1783 dengan nama todiramphus chloris. Sesuai dengan namanya, burung ini tinggal di kawasan hutan yang dekat dengan sungai. Itulah mengapa burung ini dinamai dengan nama cekakak sungai.Dengan ukuran tubuh mencapai 24 cm, burung cekakak sungai merupakan jenis burung yang tidaklah terlalu besar. Warna dominan dari burung ini adalah putih dan biru. Bagian ekor, sayap, punggung, dan mahkota berwarna biru kehijauan. Bagian kerah dan beberapa tubuh bagian bawah berwarna putih bersih.
Ada sekitar 49 sub spesies burung cekakak sungai yang menyebar di beberapa kawasan. Habitat burung ini ada di daerah terbuka, terutama pinggir pantai dan sungai. Makanannya berupa udang, katak, siput, ikan kecil, dan juga serangga. Burung ini juga berburu di sekitar perkebunan dan masuk sampai dengan daerah hunian manusia.
15. Cekakak Murung / Sombre Kingfisher (Halcyon funebris)
Burung cekakak murung mempunyai nama lain todiramphus funebris. Pada tahun 1850, burung ini diklasifikasikan oleh Bonaparte dengan nama latin halcyon funebris. Ukuran burung ini tidaklah besar jika dibandingkan dengan burung cekakak jenis lainnya karena ukurannya hanya sekitar 19 sampai dengan 22 cm.Bagian penutup kepala dan mahkota di tubuhnya berwarna hitam dengan strip putih panjang dari bagian alis sampai dengan tengkuk. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih dengan corak hitam. Bagian atas tubuhnya berwarna hijau-zaitun. Untuk burung cekakak murung betina, bagian atas tubuhnya berwarna coklat zaitun tua.
Penyebaran burung ini ada di daerah endemik Maluku Utara sampai dengan Ternate dan Tidore. Anda kemungkinan besar tidak akan mudah menemukan burung ini karena tempat hidupnya lebih banyak menempati hutan rawa bagian dalam. Makanannya antara lain kadal, ular, dan belalang.
16. Cekakak Australia / Sacred Kingfisher (Halcyon sancta)
Burung cekakak auatralia mempunyai nama lain Todiramphus sanctus. Pada tahun 1827, Vigors & Horsfield mengklasifikasikan burung ini dengan nama latin Halcyon sancta. Ukuran burung ini sedang dan tidak besar, sekitar 22 cm. Untuk bentuk tubuh dan warnanya lebih mirip ke burung cekakak sungai.Warna burung cekakak australia yang biru putih bisa terlihat dengan jelas hanya dengan melihatnya saja. Bagian tubuh atas dari mulai kepala sampai ekor berwarna biru sedangkan bagian bawah tubuhnya berwarna putih. Perbedaan burung ini dengan cekakak sungai yaitu terletak di bagian ukurannya. Burung ini lebih kecil dan mungil.
Suara burung cekakak australia cuiup khas namun tidak selalu bisa terdengar karena burung ini cukup jarang berkicau. Ada 5 sub spesies berbeda dari burung ini dengan lokasi persebaran yang berbeda. Mulai dari Australia sampai dengan Selandia Baru. Anda akan dengan mudah menemukannya dengan mudah di hutan mangrove.
17. Cekakak Kalung-coklat / Cinnamon-banded Kingfisher (Halcyon australasia)
Dengan nama latin Halcyon australasia, burung ini pertama kali diklasifikasikan oleh Vieillot di tahun 1818. Jika dibandingkan dengan semua jenis burung cekakak, cekakak kalung coklat mempunyai ukuran sedang, tidak besar dan tidak kecil. Ukurannya hanya mencapai 21 cm.Bagian mahkota burung ini dihiasi dengan warna merah karat warna hitam di bagian mata sampai ke belakang lehernya. Bagian bawah tubuhnya berwarna kuning dengan sayap berwarna biru. Penyebaran burung ini ada di kawasan endemik Nusa Tenggara dengan 5 sub spesies yang hidup di daerah yang berbeda.
Burung cekakak kalung coklat bukan merupakan jenis burung umum yang mudah ditemui karena habitatnya berada di kawasan hutan primer dan sekunder tinggi. Habitatnya di hutan bisa mencapai ketinggian 600 m dari permukaan laut.
18. Cekakak Torotoro / Yellow-billed Kingfisher (Halcyon torotoro)
Nama latin burung ini halcyon torotoro. Lesson adalah orang pertama yang mengklasifikasikannya dengan nama tersebut di tahun 1827. Burung cekakak torotoro juga mempunyai nama lain yaitu syma torotoro. Burung ini adalah jenis burung cekakak yang ukurannya sangat kecil dan juga imut. Panjang tubuhnya hanya mencapai 18 sampai dengan 20 cm.Bagian punggung dan sayapnya berwaran hijau kebiru-biruan sedangkan bagian tunggir dan ekornya berwanra biru. Kepalanya cenderung berwarna coklat dengan paruh kuning dan bercak hitam pada bagian tengkuk untuk burung jantan. Sedangkan burung cekakak torotoro yang masih remaja mempunyai paruh berwarna hitam.
Burung ini mempunyai ciri khas suara siulannya yang merdu seperti sebuah peluit. Penyebarannya ada di daerah Papua sampai dengan Australia. Ada lebih dari 3 sub spesies dari burung dengan daerah persebaran yang berbeda. Tempat tinggalnya ada di kawasan hutan pamah dan juga hutan sekunder.
19. Cekakak Gunung / Mountain Kingfisher (Halcyon megarhyncha)
Burung cekakak gunung mempunyai nama lain yaitu Syma megarhyncha dan nama latin Halcyon megarhyncha. Burung ini merupakan jenis burung cekakak yang berukuran sedang sekitar 22 cm dan secara umum hampir sama dengan burung cekakak torotoro. Perbedaannya hanya terletak di bagian paruh.Bagian atas paruh burung cekakak gunung terdapat tanda berwarna hitam yang panjangnya sampai ke bagian ujung paruh. Bagian punggung dan sayap berwarna hijau biru dengan kepala berwarna kuning kecoklatan. Suaranya hampir mirip dengan burung cekakak torotoro namun burung ini cenderung lebih parau.
Persebaran burung ini ada di sekiat Papua, tepatnya di Pegunungan Adelbert. Tempat hidup burung ini di sekitar pegunungan dengan ketinggian yang mencapai 2100 meter. Saat bertengger di atas pohon, burung ini mencari mangsa yang ada di atas tanah.
20. Cekakak Rimba / Forest Kingfisher (Halcyon macleayii)
Nama lain dari burung cekakak rimba yaitu Todiramphus macleayii. Jardine dan Selby memberinya nama latin Halcyon macleayii di tahun 1830. Burung cekakak rimba merupakan jenis burung yang ukurannya agak kecil, sekitar 20,5 cm. Bagian bawah dan kerahnya berwarna putih sedangkan mahkotanya berwarna biru.Beberapa spesies dari burung cekakak rimba mempunyai jenis warna yang berbeda. Untuk ras penetap berwarna biru terang di bagian punggungnya sedangkan ras migran dari Australia berwarna biru. Suara burung ini bisa dibilang cukup merdu dan mirip dengan suara burung cekakak suci.
Ada tiga daerah persebaran burung cekakak rimba berdasarkan spesiesnya yaitu Papua, Australia dan juga Semenanjung Cape York Peninsula. Burung ini bisa hidup secara berpasangan atau individual di kawasan terbuka. Mangsanya berupa kodok, reptilia, dan beberapa antropoda yang berukuran besar.
21. Cekakak Lazuli / Lazuli Kingfisher (Halcyon lazuli)
Ukuran burung cekakak lazuli adalah ukuran burung cekakak yang sedang, sekitar 20 cm. Burung dengan nama lain todirmphus lazuli ini diklasifikasikan oleh Temminck di tahun 1830. Warna kepala burung ini biru hitam, bagian tunggir dan punggung berwarna biru-perak.Penyebaran burung cekakak ini ada di kawasan Endemik Maluku Selatan, Haruku, Ambon, dan juga seram. Tempat hidupnya ada di tepi hutan dan biasanya tidak umum untuk dijumpai. Burung ini juga bisa dijumpai di kawasan hutan mangrove dan rawa.
22. Cekakak Biru-putih / Blue-and-white Kingfisher (Halcyon diops)
Burung cekakak biru putih mempunyai nama lain todiramphus diops atau blue and white kingfisher. Pada tahun 1824, burung ini diberi nama latin halcyon diops oleh temminck. Ukuran burung ini sedang, sekitar 19 sampai dengan 21 cm.Warna kepala burung ini biru kehitam-hitaman dengan bintik kekang yang putih dan besar. Bagian tunggir dan punggung berwarna biru terang. Bagian lain tubuhnya dihiasi dengan warna putih terang. Untuk burung betinanya, bagian leher dan dada biasanya berwarna biru besar dan melintang.
Tempat penyebaran burung ini ada di kawasan Endemik Maluku Utara, Tidore, Ternater, Halmahera, Damar, dan Norotai. Burung ini cukup umum untuk ditemui dengan habitat di sekitar tepi hutan mangrove. Mangsanya reptil kecil contohnya kadal.
23. Cekakak Biru-hitam / Blue-black Kingfisher (Halcyon nigrocyanea)
Satu lagi jenis burung cekakak unik dan cantik dengan warna bulunya, yaitu burung cekakak biru hitam atau blue black kingfisher. Burung ini diklasifikasikan dengan nama Halcyon nigrocynea oleh Wallace di tahun 1862. Ukuran burung cekakak biru hitam sekitar 23 cm, yaitu ukuran sedang untuk jenis cekakak.Bagian muka, paruh dan punggung berwarna hitam. Bagian tunggir, sayap, dan mahkota berwarna biru. Warna bagian tubuh bagian bawah dan tenggorokannya bermacam-macam sesuai dengan subjenisnya. Ada jenis jantan nigrocynea, jantan stictollaema, dan jantan quadricolor.
Suara burung ini cukup jernih dan merdu. Nada suaranya memanjang dan juga disertai dengan variasi pendek. Tempat persebaran burung ini berbeda berdasarkan sub jenisnys. Namun Anda bisa menemui burung ini dengan mudah di kawasan Papua, di tepi sungai kecil di hutan.
24. Cekakak Jawa / Javan Kingfisher (Halcyon cyanoventris)
Burung cekakak jawa mempunyai nama latin halcyon cyanoventris. Ukuran burung ini sedang, sekitar 25 cm dan berwarna cukup gelap. Untuk burung cekakak jawa dewasa, warna kepalanya coklat dan biru-ungu untuk bagian punggung dan perutnya.Bagian sayap burung ini berwarna hitam dengan bercak putih pada sayapnya. Burung ini mempunyai suara yang cukup jernih berdering. Dari namanya saja kita tahu bahwa habitat burung ini ada di Pulau Jawa dan juga Bali.
Burung cekakak jawa bisa ditemukan dengan mudah di lahan atau kawasan terbuka. Biasanya bertengger di pohon yang rendah dengan memangsa serangga. Burung ini bukan jenis burung yang beburu di tepi air karena jauh lebih pendiam.
25. Cekakak Cina / Black-capped Kingfisher (Halcyon pileata)
Burung cekakak cina mempunyai nama lain black capped kingfisher atau halcyon pileata. Burung ini merupakan jenis burung cekakak yang berukuran cukup besar, sekitar 30 cm. Warna utama dari bulu burung ini yaitu hitam, biru, dan juga putih. Ciri khasnya yang paling menonjol yaitu warna kepalanya yang hitam.Suara burung ini lumayan keras dan melengking. Lengkingan ini muncul ketika burung ini memberi tanda adanya bahaya disekitarnya. Tempat penyebarannya ada di negara India, Korea, Taiwan, dan juga Cina. Burung ini juga menyebar ke kawasan Laos dan Myanmar. Di Indonesia sendiri, cekakak cina bisa ditemukan di Sulawesi.
Burung cekakak cina banyak tinggal di daerah hutam mangrove dengan sungai besar. Burung ini lebih sering bertengger di pohon dan berburu di padang rumput yang berawa.
26. Cekakak Belukar / White-throated Kingfisher (Halcyon smyrnensis)
Burung cekakak belukar merupakan jenis burung cekaka dengan nam alain white-throated kingfisher. Di tahun 1758, Linnaeus menamakan burung ini dengan nama latin halcyon smyrnensis. Ukuran burung ini cukup besar, yaitu sekitar 27 cm dengan warna utama coklat dan biru.Bagian dagu, tenggorokan dan dada berwarna putih. Sedangkan sisa tubuh lainnya berwarna coklat, terutama bagian bawah. Warna terang yang berkilau di burung ini ada di bagian sayap dan juga ekornya. Untuk suaranya, hampir mirip dengan burung cekakak Jawa yang dikeluarkan saat burung ini terbang atau bertengger.
Penyebaran burung cekakak belukar ini berbeda antara satu spesies dengan spesies lainnya. Ada yang didaerah Turki sampai ke Mesir, ada pula yang berada di kawasan India, Filipina, dan juga Sumatera. Tempat hidupnya kebanyakan merupakan kawasan hutan terbuka yang terdapat aliran sungainya.
27. Cekakak Batu / Banded Kingfisher (Lacedo pulchella)
Burung cekakak batu adalah jenis burung cekakak yang ukurannya sedang sekitar 20 cm. Nama lain burung ini yaitu banded kingfisher. Bagian tubuhnya didomiansi oleh warna dan pola yang mencolok. Baik burung dengan jenis kelamin jantan atau betina dan juga spesiesnya.Walaupun ukurannya sedang, burung cekakak ini mempunyai jenis siulan yang cukup keras dengan nada yang panjang. Daerah persebarannya ada di Myanmar, Thailand, dan juga Kalimantan. Burung yang cukup aktif ini biasanya hidup di kawasan hutan perbukitan. Makanan burung cekakak batu yaitu serangga besar dan kadal kecil.
28. Cekakak Merah / Ruddy Kingfisher (Halcyon coromanda)
Sesuai dengan namanya, burung cekakak merah merupakan jenis burung cekakak yang mempunyai warna merah pada hampir semua bagian tubuhnya. Burung ini mempunyai nama lain ruddy kingfisher. Ukurannya sedang sekitar 25 cm dengan beberapa warna merah karat dan lembayung di tubuhnya.Bagian atas tubuh didominasi oleh warna merah lembayung terang, kecuali bagian tubuh tunggirnya yang biru pucat. Bagian bawah tubuhnya diwarnai dengan warna merah karat dengan iris yang coklat dan kaki yang berwarna jingga merah.
Suara burung cekakak merah cukup merdu dan didominasi dengan nada bersuku yang bertingkat. Biasanya burung ini akan berkicau saat sebelum fajar atau setelah petang. Ada 10 jenis spesies burung ini yang menyebar di tempat yang berbeda, seperti Cina, Nepal, Filipina dan juga Sulawesi. Tempat hidupnya yaitu hutan rawa dan juga hutan mangrove.
sumber
Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan tentang 28 jenis burung cekakak, ciri fisik dan habitanya
Baca selengkapnya tentang 28 Jenis Burung Cekakak, Ciri Fisik dan Habitatnya di 28 Jenis Burung Cekakak, Ciri Fisik dan Habitatnya
Comments